Oleh : Firman Bachtiar
Ciri Pemimpin Era Globalisasi
1.
Melayani
Waktu berlalu
dan zaman berubah, pada zaman dahulu kala perintah pimpinan adalah mutlak dan
harus dipatuhi tanpa bertanya. Contoh yang ekstrim adalah pada zaman Fir’aun dimana
perintah raja/Fir’aun yang sampai menganggap dirinya adalah Tuhan, sehingga
kalau perintahnya tidak di turuti maka hukuman yang berat menanti. Pada saat
itu mungkin tidak pernah terbayang oleh masyarakat, seperti yang di beritakan
media baru-baru ini kalau Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menyiapkan/melayani
makan bagi para juru kampanyenya. Pemimpin
dengan prinsip melayani derajatnya tidak akan turun seperti saat Presiden Obama
menyiapkan makanan, rasa hormat malah meningkat padanya.
Saat ini
pemimpin lebih kepada seseorang yang bisa melayani, yang dipercaya dan
bertanggung jawab serta dengan bijaksana menuntun arah
organisasi/perusahaan/daerah untuk mencapai tujuan.
2.
Keterbukaan
Di era keterbukaan
saat ini organisasi bukannya merupakan suatu perkumpulan dimana informasi disimpan
rapat – rapat. Saat ini pengetahuan dan
Infomasi perlu untuk di bagikan kepada semua karyawan agar semua dapat melihat
organisasinya dengan jelas. Dengan adanya keterbukaan informasi dan tujuan akan
membuat tiap lini dalam organisasi mengerti apa yang harus di kerjakan tiap
bagian dan sejauh mana mereka harus bertanggung jawab, sehingga memang perlu secara
berkala menjelaskan kepada lini organisasi tentang arah yang sedang di tuju
pada saat tersebut.
3.
Dapat di akses dengan mudah
Menjalankan
organisasi/perusahaan menuntut tanggung jawab yang sangat besar, secara umum
menjadikan pemimpin sangat sibuk dengan waktu yang terbatas. Mempunyai beberapa channel akses adalah hal yang
penting untuk bisa mendapatkan semua informasi penting mulai dari level paling
bawah sampai atas yang terseleksi, baru-baru ini salah satu stasiun televisi
BBC Inggris sampai membuat program acara
yang diberi judul “Under Cover Boss”
yang merupakan acara drama realitas dimana dalam tiap episode menggambarkan
pimpinan puncak suatu perusahaan, organisasi, pemerintahan (setingkat walikota)
yang turun langsung ke lapangan demi mendapatkan situasi riil dan terkini dilapangan.
Sehingga sebagai pemimpin mereka bisa segera mengambil langkah yang tepat guna
optimalisasi kinerja organisasi mereka.
4.
Optimis
“Badai Pasti
Berlalu”, sikap yakin bahwa masa depan akan lebih baik, waktu yang akan datang
tiada yang tahu, namun pemimpin yang
memiliki sikap ini membawa energi positif yang dapat menyebar kepada organisasi
dibawah kepemimpinannya. Pada umumnya sikap ini berpengaruh kepada lingkungannya
sehingga orang-orang yang berada di sekeliling nya akan ikut berbuat positif, dapat
membuat organisasi selalu optimis melangkah maju.
5.
Sederhana
Cara hidup dan
pakaian yang mentereng dengan jas lengkap dan dasi bukanlah patokan utama, para
pemimpin perusahaan multinasional seperti Apple dan Google malah berpakaian
casual namun sopan atau para menteri pada kabinet Republik Indonesia saat
ini seperti Bapak Dahlan Iskan dan
banyak yang lainnya jika mereka tidak di luar negeri terlihat di layar kaca
lebih banyak mengenakan kemeja putih atau batik. Mereka sadar bahwa sebenarnya
kinerja usaha yang lebih utama, fokus kepada pencapaian tujuan organisasi tidak
perlu dengan bermewah-mewah. Untuk kondisi geografis Indonesia pakaian casual
sopan juga lebih cocok seperti yang pernah di ucapkan oleh Mantan Wapres
RI Bapak Jusuf Kalla, lebih hijau dalam
artian tidak perlu ac yang terlalu dingin sehingga lebih hemat energi.
6.
Update dengan perkembangan teknologi
Perkembangan
teknologi saat ini bergerak cepat, pemimpin yang baik perlu update dengan
perkembangan terkini dan memanfaatkannya untuk perkembangan organisasi yang
mereka pimpin. Semisal trend belanja online yang naik (kompas,11 mei 2012)
yaitu 57 persen dari pengguna internet akrab dengan belanja online. Di dalam
dunia politik pada saat kampanye presiden yang lalu, tim kampanye Barrack Obama
sangat aktif memanfaatkan media sosial
internet seperti facebook dan
twitter.