(di berikan
pada acara setelah sholat dLohor bersama di Musholla At Tien Politekinik
Sawunggalih Aji pada tanggal 14 Agustus 2012 – oleh H.Firman Bachtiar)
Setelah tejadi nya hari kiamat yang maha dasyat (Al
Baqarah:210), maka seluruh mahluk Allah SWT (kecuali yang di kehendaki) akan di
kumpulkan di padang mashyar (Al Kahf:047).
Maka manusia akan di hadapkan pada jembatan shirat yang mana
jembatan tersebut sangat tipis laksana rambut di belah tujuh dan sangat tajam
laksana pisau cukur dan saat mendekati jembatan tersebut terdengar suara api
neraka yang mengelegar mengerikan.
Menurut Imam Al Qurthubi seorang ahli tafsir dari Qordova di
abad pertengahan bahwanya jembatan shirat itu ada 7 pos. Pos pertama yaitu
tentang keiman seseorang kepada Allah SWT bagaimana manusia selama hidup nya
mengesakan Allah semata, di kisahkan bahwa niscaya seluruh dosa pada akhirnya
akan di berikan pengampunan kecuali satu hal ini.
Pos kedua yaitu tentang shalat bagaimana shalat hamba Allah
ini pada saat di dunia, apakah penuh di jalan kan sholat wajib nya, apakah
tepat waktu, berjamaah, kalau tidak sempurna dilihat sholat sunnah nya, kalau
tidak sempurna dilihat bagaimana zikir nya.
Pos ketiga adalah puasa di bulan ramadhan dan di kisahkan bahwa kejadian selama di jembantan
shirat ini sangat mengerikan karena jembatan shirat ini memiliki sangkutan
sangkutan yang tajam sehingga ada yang tergores ada yang luka dan banyak yang
jatuh dan jatuh nya ke dalam nekara sampai menyentuh dasar neraka adalah selama
70 tahun.
Pos Jembatan keempat : zakat, Pos Jembatan kelima : tentang
haji dan umroh, Pos Jembatan keenam :
mandi jinabat dan wudhu, Pos Jembatan ketujuh : kezaliman kezaliman yang pernah di lakukan
kepada sesama manusia serta di kisahkan bahwa hal ini adalah yang paling sulit
karena kezaliman yang terkecil niscaya seberat biji sawi akan di lihat.
Cara melintas jembatan shirat
juga berbeda ada yang laksana petir yaitu lebih cepat dari pada kedipan
mata, laksana angin, laksana burung, laksana kuda, laksana kereta, ada yang berlari, ada yang merangkak.
Api neraka adalah api yang di panas kan 1000 tahun, kemudian
dipanaskan lagi 1000 sehingga menjadi kuning dan di panaskan lagi 1000 tahun
sehingga menjadi hitam. Di sana di sambut oleh Malaikat Zabaniyah “ bukankan
dahulu kalian sudah dilarang agar tidak mencari dosa,, bukankan dahulu kalian
sudah di beri tahu tentang neraka, dst”
Namun di riwatkan pula bagi sebagian orang jembatan itu seperti
rambut yang halus namun bagi sebagian orang itu seperti lembah yang luas,
tergantung pada amalan masing masing di dunia.
Oleh karena itu marilah kita
bersama menjaga amal dan perbuatan kita selama hidup di dunia ini dengan
perilaku yang tidak lepas dari tuntunan al Quran dan Hadist karena niscaya kita
hidup di dunia ini dalam waktu yang sangat singkat (At Taha:106)