Minggu, 14 April 2013

 
Setelah bertahun-tahun anda sukses dalam berkarir pada suatu institusi atau setelah menyelesaikan pendidikan formal terlintas  keinginan untuk berwirausaha...
 
Mengapa tidak ?? menjadi wirausaha (pedagang) asik dan memang banyak kelebihannya (karena Nabi Muhammad SAW juga awalnya adalah pedagang) seperti flexibilitas dalam mengatur waktu dan jam kerja, tidak mengikuti protokol yang biasanya ketat dalam sebuah institusi, peluang untuk memanfaatkan potensi diri secara maksimal terbuka luas, apalagi jika bisa mendapatkan kepercayaan dari banyak pihak, bisa memiliki keuntungan tersendiri rasanya puas bisa jadi Boss.
 
Namun... bagaimana ya kalau mengalami kerugian karena mungkin dalam membuka usaha perlu modal kerja atau perlu sewa tempat usaha mungkin juga perlu bayar gaji pegawai. Sebelum mulai meniti usaha sendiri perlu di pikirkan semua faktor secara lengkap seperti modal awal usaha, pemasaran, sumber daya manusia, pengiriman, penagihan, pengelolaan keuangan dan urusan pajak serta hal hal lainya.
 
Maka hal-hal berikut ini adalah beberapa saran  yang mungkin dapat di pakai dalam penentuan keputusan anda untuk persiapan menjadi pengusaha yang lebih baik.
1.      Dari pada terus bertanya-tanya dalam hati ada baiknya di coba dulu dalam skala yang kecil yang memungkinkan anda melakukannya secara mandiri dengan waktu yang flexibel. Modal awal adalah kepercayaan. Membuat dan menjaga kepercayaan orang kepada anda, kepada produk yang anda jual, adalah sesuatu yang mutlak harus terus – menerus anda jaga dan lakukan. Caranya bisa dengan banyak jalur semisal menerima titipan produk orang lain untuk dijualkan atau menitipkan produk anda  pada kios yang sudah ada di sentra penjualan atau pasar atau bisa juga dengan berjualan secara online yang saat ini sedang trend dan dari statistik riset (dari banyak lembaga riset pemasaran) jumlah transaksinya terus bertambah secara nasional, dengan cara ini anda bisa melihat bagaimana respon pelanggan, model bisnis, pola persaingan, pemasok bahan baku dan lain sebagainya.
2.      Point ini menurut saya penting, masuklah kedalam bidang yang ada senangi tidak perlu lihat apa yang sedang ramai di kerjakan orang lain karena kalau anda senang dengan bidang tersebut maka “passion” anda akan tercurah secara maksimal. Menjadi pengusaha bukan juga berarti anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk bersantai (kecuali anda sudah menjadi pengusaha besar yang perusahaannya sudah go public).  Saya ada contoh unik yaitu seorang teman yang sudah berkarier senior pada sebuah perusahaan konsultan yang cukup ternama, hobinya sejak dulu adalah koleksi  mobil mainan dari plastik ada juga dari bahan metal dan akhirnya usaha yang di pilihnya adalah membuka toko berjualan mobil mainan di mall. Dalam mendukung usaha sekaligus hobinya itu, dia sampai membuka jalur import khusus untuk supply ke tokonya. Salah satu kunci bisnis yang sukses adalah mengerjakan dan menata dengan sepenuh hati yang dengan relatif mudah dilakukan kalau kita senang dengan bidang tersebut.
3.      Perhatikan faktor keunggulan anda yang membuat orang bersedia membeli. Ini bisa berupa banyak sekali faktor misal: anda punya teman banyak atau harga yang lebih murah, barang yang di tawarkan unik atau koleksi, jangan lupa selalu melakukan silaturahmi pasar dan berdoa.
Mempertahankan suatu bisnis yang baru perlu perhatian penuh. Kurang lebih sama seperti merawat tunas pohon yang masih kecil. Kita harus mengawasinya dari serangan bermacam hama mematikan, dengan kata lain produk kita harus kuat dan bisa bersaing dengan yang lain. Kita harus memberikan air dan pupuk yang cukup untuk tunas itu bisa terus tumbuh secara baik, artinya kita perlu memikirkan apa lagi yang diperlukan dalam usaha anda untuk bisa terus berkembang baik. Begitu pula bila bisnis sudah semakin besar, kita harus menjaganya untuk tetap utuh tidak rubuh. ‘Angin terasa lebih kencang bila kita berada di tempat tinggi’. Berkelanjutan, terus menerus melakukan sesuatu, anda akan menjadi semakin ahli!
 
Ayo,, semangat kan

Minggu, 07 April 2013


Oleh : Firman Bachtiar

Acara ini di adakan di Kuala Lumpur Convention Center mengemukan ambisi dari Malaysia untuk menjadi pusat dari Halal food dunia, di hadiri oleh peserta dari 50 negara dan pada menteri dari pemerintahan meskipun pagi hari nya mereka sudah secara resmi habis masa jabatannya dalam 60 hari kedepan akan ada pemerintahan baru.

Potensi halal food di yakini sangat besar seiring dg jumah pasar yg besar, halal cosmectic sector banyak pihak yg terlibat sehingga perlunya kolaborasi antar pihak agar bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Mengapa halal product gagal adalah isu yang penting dari di hadapi oleh beberapa negara peserta dan pada peserta yakin memang habatan besar oleh karena itu hrs siap effort yg lebih besar.

Proses dari halal adalah holistic sebagai contoh ayam goreng, maka proses dari awal harus di perhatikan seperti pemeliharaan bagaimana pakan nya, apakah hewan di siksa, proses pengangkutan sampai dengan penyajian merupakan proses yang terpadu. contoh lain lebih jauh lagi kalau kita pakai pestisida berlebihan apakah halal jika sampai lingkungan rusak.



Perkembangan ekonomi di asia tinggi dan pasar halal juga diyakini menjadikan peluang bagi para produsen seperti yang di utarakan oleh pimpinan Nestle Malaysia di mana merupakan produsen dari produk halal terbesar di dunia saat ini.

Ada beberapa kondisi yang perlu di perhatikan seperti saat ini standar halal masih ada beberapa versi dan masing masing versi belum ada titik temu yang menyakinkan karena mempunyai dasar yang di yakini dan juga kalau menjadikan dasar perdebatan maka menjadi kuran baik. Seperti di utara oleh pembicara dari Perancis bahwa di negaranya 20 lembaga yang melakukan sertifikasi halal.


Sangat di sadari oleh para peserta bahwa menyalahgunaan  dari lembaga adalah hal perlu di waspai karena memang Halal serfitication itu profitable, sehingga momentum untuk halal memang perlu di jaga bersama.

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.