Setelah bertahun-tahun anda sukses dalam berkarir pada
suatu institusi atau setelah menyelesaikan pendidikan formal terlintas keinginan untuk berwirausaha...
Mengapa tidak ?? menjadi wirausaha (pedagang) asik dan
memang banyak kelebihannya (karena Nabi Muhammad SAW juga awalnya adalah
pedagang) seperti flexibilitas dalam mengatur waktu dan jam kerja, tidak
mengikuti protokol yang biasanya ketat dalam sebuah institusi, peluang untuk
memanfaatkan potensi diri secara maksimal terbuka luas, apalagi jika bisa
mendapatkan kepercayaan dari banyak pihak, bisa memiliki keuntungan tersendiri
rasanya puas bisa jadi Boss.
Namun... bagaimana ya kalau mengalami kerugian karena
mungkin dalam membuka usaha perlu modal kerja atau perlu sewa tempat usaha
mungkin juga perlu bayar gaji pegawai. Sebelum mulai meniti usaha sendiri perlu
di pikirkan semua faktor secara lengkap seperti modal awal usaha, pemasaran,
sumber daya manusia, pengiriman, penagihan, pengelolaan keuangan dan urusan pajak
serta hal hal lainya.
Maka hal-hal berikut ini adalah beberapa saran yang mungkin dapat di pakai dalam penentuan
keputusan anda untuk persiapan menjadi pengusaha yang lebih baik.
1. Dari pada
terus bertanya-tanya dalam hati ada baiknya di coba dulu dalam skala yang kecil
yang memungkinkan anda melakukannya secara mandiri dengan waktu yang flexibel. Modal
awal adalah kepercayaan. Membuat dan menjaga kepercayaan orang kepada anda,
kepada produk yang anda jual, adalah sesuatu yang mutlak harus terus – menerus
anda jaga dan lakukan. Caranya bisa dengan banyak jalur semisal menerima
titipan produk orang lain untuk dijualkan atau menitipkan produk anda pada kios yang sudah ada di sentra penjualan
atau pasar atau bisa juga dengan berjualan secara online yang saat ini sedang
trend dan dari statistik riset (dari banyak lembaga riset pemasaran) jumlah
transaksinya terus bertambah secara nasional, dengan cara ini anda bisa melihat
bagaimana respon pelanggan, model bisnis, pola persaingan, pemasok bahan baku
dan lain sebagainya.
2. Point ini
menurut saya penting, masuklah kedalam bidang yang ada senangi tidak perlu
lihat apa yang sedang ramai di kerjakan orang lain karena kalau anda senang
dengan bidang tersebut maka “passion” anda akan tercurah secara maksimal. Menjadi
pengusaha bukan juga berarti anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk
bersantai (kecuali anda sudah menjadi pengusaha besar yang perusahaannya sudah
go public). Saya ada contoh unik yaitu
seorang teman yang sudah berkarier senior pada sebuah perusahaan konsultan yang
cukup ternama, hobinya sejak dulu adalah koleksi mobil mainan dari plastik ada juga dari bahan
metal dan akhirnya usaha yang di pilihnya adalah membuka toko berjualan mobil
mainan di mall. Dalam mendukung usaha sekaligus hobinya itu, dia sampai membuka
jalur import khusus untuk supply ke tokonya. Salah satu kunci bisnis yang
sukses adalah mengerjakan dan menata dengan sepenuh hati yang dengan relatif
mudah dilakukan kalau kita senang dengan bidang tersebut.
3. Perhatikan faktor
keunggulan anda yang membuat orang bersedia membeli. Ini bisa berupa banyak
sekali faktor misal: anda punya teman banyak atau harga yang lebih murah,
barang yang di tawarkan unik atau koleksi, jangan lupa selalu melakukan
silaturahmi pasar dan berdoa.
Mempertahankan suatu bisnis yang baru perlu perhatian
penuh. Kurang lebih sama seperti merawat tunas pohon yang masih kecil. Kita
harus mengawasinya dari serangan bermacam hama mematikan, dengan kata lain
produk kita harus kuat dan bisa bersaing dengan yang lain. Kita harus
memberikan air dan pupuk yang cukup untuk tunas itu bisa terus tumbuh secara
baik, artinya kita perlu memikirkan apa lagi yang diperlukan dalam usaha anda
untuk bisa terus berkembang baik. Begitu pula bila bisnis sudah semakin besar, kita
harus menjaganya untuk tetap utuh tidak rubuh. ‘Angin terasa lebih kencang bila
kita berada di tempat tinggi’. Berkelanjutan, terus menerus melakukan sesuatu,
anda akan menjadi semakin ahli!
Ayo,, semangat kan