Oleh : Firman Bachtiar
Banyak usaha
besar di Indonesia merupakan usaha keluarga seperti Bakrie yang di miliki oleh
keluarga Bakrie, Bank Mega oleh Chairul Tanjung, keluarga Hartono pada Djarum
dan BCA. Pada majalah Forbes mereka membuat list daftar orang orang terkaya di
Indonesia yang hampir semuanya merupakan usaha keluarga, namun sesungguhnya
pada usaha skala menengah dan kecil usaha keluarga jauh lebih banyak lagi.
Banyak usaha
keluarga yang dapat bertahan selama beberapa generasi bahkan untuk usaha kelas
dunia seperti BMW atau Wal-Mart. Namun yang
gugur setelah satu generasi juga banyak sehingga memang pada akhirnya ada yang
menganggap usaha keluarga yang bekelanjutan adalah sebuah seni. Memang perlu
ada kejelasan mengenai beberapa hal
sehingga antara harapan dan kenyataan para pihak dapat terakomodasi serta integritas
keluarga dapat lebih terjaga, berikut adalah beberapa tips dan saran untuk
suksesi usaha keluarga yang sukses.
1.
Magang
Hemat saya
walau prestasi akademik calon penerus cemerlang namun kondisi lapangan sering
kali berbeda, magang di perlukan. Saya ada kawan senior pemilik pabrik besar
yang memagangkan anaknya di pabriknya di daerah surabaya (kantor pusat beliau
di Jakarta Pusat) dengan pesan kepada kepala pabrik surabaya bahwa jangan boleh
orang lain tahu siapa dia hal ini di maksudkan agar pengalaman penuh di
lapangan dengan bidang yang berbeda beda dapat di serap lebih baik.
2.
Transparan
Komunikasi
dan transparan adalah kunci utama di perlukan wacana beberapa waktu untuk
mendiskusikan seluruh hal hal dengan para keluarga yang nantinya akan terlibat
sebelum anda mengizinkan mereka untuk mengambil alih. Hal ini di maksudkan agar
mereka memahami setiap tahapan dan menghindari perpecahan antara saudara di
kemudian hari.
3.
Kepemilikan jelas
Pembagian
kepemilikan sebaiknya jelas, nantinya apa yang akan di kerjakan oleh sulung
juga apa yang akan di dapat oleh bungsu. Bagaimana pembagian ini dapat saling
di mengerti oleh para pihak dan dapat menjadi kolaborasi yang baik satu dengan
yang lain dan kondisi pembagian dengan
adil biasanya tidak ada, namun semua pasti ada
kekurangan dan kelebihan hal ini yang perlu dikomunikasikan dengan baik
sehingga masing masing dapat memaksimalkan kelebihan kelebihan tersebut.
4.
Rencana kedepan
Seperti
halnya negara yang memerlukan rencana lima tahunan, usaha keluarga juga
sebaiknya mempunyai rencana jangka panjang yang di sosialisasikan dan di
diskusikan bersama. Adalah lebih baik jika seluruh kru mengetahui kemana perahu
akan berlayar sehingga semua dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi
penjelajahan kedepan.
5.
Tetap berhubungan
Pada akhir semua pembagian
tugas sudah di jalankan namun “keep contact” tetap di perlukan untuk menjaga silahturahmi
serta saling mendiskusikan kendala kendala yang terjadi, pemikiran dan saran
dari rekan dan senior juga dapat menjadi masukan yang baik sebelum mengambil
keputusan strategis.