Sabtu, 08 September 2012

Dibuat pada bulan 7 tahun 2000


LATAR BELAKANG
 
Industri perhotelan di Indonesia merupakan salah satu penunjang yang penting dalam pariwisata, letak hotel yang menarik, pelayanan hotel yang khas keramah tamahan ketimuran merupakan ciri khas pelayana hotel di Indonesia

KUNJUNGAN WISMAN DAN PEROLEHAN DEVISA 1989 S.D 2000

TAHUN
WISMAN
DEVISA
(US $ JUTA)
PERTUMBUHAN ( % )
WISMAN
DEVISA
1989
1.625.965
1.284,50
25,00
25,00
1990
2.177.566
2.105,29
33,92
63,90
1991
2.569.870
2.522,01
18,02
19,79
1992
3.064.161
3.278,19
19,23
29,98
1993
3.403.138
3.986,58
11,06
21,61
1994
4.006.312
4.785,26
17,72
20,03
1995
4.324.229
5.228,34
7,94
9,26
1996
5.034.472
6.307,69
16,42
20,64
1997
5.185.243
5.321,46
2,99
-15,64
1998
4.606.416
4.331,09
-11,16
-18,61
1999
4.727.520
4.710,22
2,63
8,75
2000*)
1.948.365
1,959,80
-
 -
Sumber Departemen Parsenibud
 
Menurut sumber dari Deparsenibud jumlah wisatawan mancanegara meningkat dengan tajam dari mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 1996 dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 1996 dan tahun 1997 yang dikarenakan adanya berbagai krisis di Indonesia namun pada tahun 1999 mulai adanya kenaikan sebesar 2,63 % kenaikan kedatangan wisatawan dari mancanegara, dari nilai perolehan dapat di lihat bahwa mulai tahun 1993 sampai dengan tahun 1999 pendapatan devisa yang di peroleh Indonesia adalah rata rata 5 milyar dollar Amerika serikat pertahun dimana jumlah yang cukup besar untuk devisa kita, pendapatan terbesar di peroleh pada tahun 1996 yaitu sebesar 6,3 milyar dollar Amerika serikat.
TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL
MENURUT KLASIFIKASI BINTANG
DI 10 DTW BULAN JUNI 1999
 
NO.
PROVINSI
TPK HOTEL (%)
JUNI
JAN - JUN
1.
Bintang 1
31,48
33,07
2.
Bintang 2
35,76
38,19
3.
Bintang 3
38,53
41,76
4.
Bintang 4
32,76
38,33
5.
Bintang 5
43,38
44,04
Jumlah Seluruh Bintang
36,99
39,86
Sumber Departemen Parsenibud
 
Salah satu permasalahan yang selalu di hadapi oleh hotel hotel adalah tingkat hunian hotel yang tidak merata dalam suatu kurun waktu, semisal di sebagian hotel ramai pada hari kerja seperti di kota kota besar di Jakarta, Surabaya, Medan dan mengalami penurunan dalam tamu hotel pada hari hari libur kerja seperti sabtu dan minggu, atau hotel hotel yang melayani kebutuhan wisatawan dari manca negara seperti di tempat tempat rekreasi di pantai Carita, Bali, Lombok mereka mengalami kenaikan tingkat hunian hotel pada saat saat tertentu seperti Desember atau bulan Juni juga pada saat adanya liburan Natal, tahun Baru dan juga pula liburan Lebaran.
Saat saat musim ramai dibutuhkan sumber daya yang sangat maksimal sedangkan sumber sumber daya tersebut seringkali tidak termafaatkan pada saat bukan musim yang ramai dan juga perlu di perhatikan bahwa pada saat saat penuh para konsumen dari hotel harus tetap mendapatkan pelayanan yang memadai sesuai dengan standar pelayana hotel yang sejenis di tempat lain.
Seperti contoh yang terjadi pada daerah tujuan wisatawan pulau Batam pada awal tahun mengalami kedatangan turis yang luar biasa dari mancanegara, Hari pertama di tahun 2000, Kota Batam sudah kebanjiran turis dari  berbagai negara yang masuk dari beberapa pintu pelabuhan             internasional di Batam. Batam memiliki potensi wisata yang sangat luas untuk mendatangkan orang asing, antara lain  memiliki pantai dan dikelilingi pulau-pulau yang indah dan sarat dengan sejarah Kerajaan Melayu. Belum lagi, Pulau Galang-bekas kamp pengungsi Vietnam-yang sudah dapat dijangkau lewat darat untuk menengok sedikit kenangan perang Vietnam. Dalam kurun waktu oktober 1998 sampai dengan oktober 1999 pulau Batam kedatangan wisatawan yang mayoritas dari Singapura, Malaysia dan Korea Selatan sebanyak 1 juta orang dan waktu kedatangan dari para turis ini memenuhi hotel hotel pada saat tertentu saja seperti akhir tahun, yang pada saat ini tingkat hunian hotel di pulau Batam seringkali mencapai tingkat maximum yang seringkali membuat pelayanan hotel menjadi turun secara tajam, belum lagi kesiapan dari bagian logistik dalam menyiapkan makanan dan minuman di pulau Batam yang untuk kebutuhan airnya mengandalkan air hujan dan penampungan air di daerah sekupang, Batam.
KEGIATAN pariwisata tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan berbagai sektor secara luas meliputi seluruh spektrum pekerjaan. Dengan demikian, sektor ini bisa berfungsi sebagai katup pengaman atas berbagai persoalan ketenagakerjaan yang makin serius di masa-masa mendatang. Pada tahun 1995 kegiatan pariwisata Indonesia memberikan pekerjaan untuk sekitar 42,5 juta orang, sekitar 2,6 juta di antaranya merupakan dampak kegiatan wisatawan Nusantara. Sekitar 16 persen lapangan kerja yang tercipta merupakan dampak langsung dari kegiatan pariwisata, termasuk lapangan kerja di sektor pertanian, perdagangan, hotel dan sebagainya.
Lapangan kerja yang tercipta dari kegiatan pariwisata merupakan 5,3 persen dari lapangan kerja secara keseluruhan (80.110.060 orang) pada tahun 1995 atau menyediakan satu dari setiap 18,8 pekerjaan. Pada tahun 1997 kegiatan ini menciptakan satu dari 12,6 tenaga kerja dan pada tahun 2007 diperkirakan mencapai satu dari 11,4 tenaga kerja.
Dengan demikian, sumbangan sektor pariwisata di Indonesia cukup signifikan, meski proporsinya masih kecil dibandingkan dengan negara wisata lain di kawasan Asia-Pasifik yang sekitar 10,7 persen, di tingkat dunia sekitar 10,6 persen.
Secara keseluruhan dampak dari kegiatan pariwisata akan meningkatkan lapangan kerja secara langsung rata-rata sebesar 6,2 persen per tahun, dengan total lapangan kerja sebesar 7,29 persen per tahun. Kenaikan tersebut untuk Indonesia disebabkan oleh kenaikan jumlah wisatawan mancanegara yang diperkirakan mencapai pertumbuhan rata-rata empat sampai 16 persen per tahun, setelah situasi politik membaik.
Jumlah wisatawan mancanegara yang menurun dari 5,185 juta pada tahun 1997 menjadi 4,606 juta pada tahun 1998, diperkirakan kembali meningkat menjadi sekitar enam juta orang pada tahun 2000 dan sekitar 12 juta pada tahun 2004, dengan perolehan devisa sekitar 130 milyar dollar AS.
Permasalahan yang selalu di hadapi oleh hotel hotel adalah tingkat hunian hotel yang tidak merata dalam suatu kurun waktu, semisal di sebagian hotel ramai pada hari kerja seperti di kota kota besar di Jakarta, Surabaya, Medan dan mengalami penurunan dalam tamu hotel pada hari hari libur kerja seperti sabtu dan minggu, atau hotel hotel yang melayani kebutuhan wisatawan dari manca negara seperti di tempat tempat rekreasi di pantai Carita, Bali, Lombok mereka mengalami kenaikan tingkat hunian hotel pada saat saat tertentu seperti Desember.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 

1.                    untuk mengurangi kunjungan para tamu hotel, wisatawan dari dalam dan luar negeri dapat dilakukan dengan cara pemberian diskon khusus untuk para tamu atau konsumen hotel yang akan menggunakan fasilitas dari hotel di luar hari hari atau musim yang sibuk dan sangat sibut, diskon dilakukan untuk para pellangan dan dapat di tawarkan paket khusus ke biro perjalanan yang dapat memasukan tamu di luar hari hari peak season, besarnya tingkat diskon dapat bervariasi yang di perkirakan akan menarik pelanggan untuk wisatawan dari dalam negeri, atau untuk para eksekutif yang sibuk mereka tidak akan tertarik pada diskon kecil untuk waktu liburan di luar hari hari yang di rencanakan libur jika diskon yang ditawarkan kurang besar, atau juga untuk para pelajar dan mahasiswa jika diskon yang ditawarkan besar namun saat itu adalah saat mereka sedang melakukan ujian maka diskon itu tidak akan menarik perhatian mereka. Pemberian diskon di luar musim sibuk dapat dijadikan alternatif untuk dapat melakukan pemerataan para tamu hotel dan juga agar dapat memanfaatkan load faktor dari hotel.
2.                    penambahan fasilitas fasiltas tambahan di sekitar hotel yang dilakukan pada saat ramai atau peak season. Seperti hotel hotel di kawasan pantai pada saat saat ramai mereka menambah fasilitas tenda tenda tempat untuk bersantai di sekitar pantai, penambahan fasilitas bar terbuka di pantai agar tamu hotel biarpun dalam keadaan yang penuh dan ramai akan selalu merasa di perhatikan dan di istimewakan oleh pelayanan hotel.
3.                    penambahan personel yang bekerja secara paruh waktu dan dilatih untuk mengisi saat saat penuh seperti mereka yang bertugas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di pantai atau bertugas untuk selalu siap dengan pelayanan komplain atau pelayanan room service, ada banyak pekerjaan di hotel yang dapat di kerjakan oleh para pekerja secara paruh waktu yang harus dilakukan dengan menggunakan training yang  singkat dan mudah.
4.                    pihak hotel bekerja sama dengan perusahaan penunjang lain yang dapat menambah kenyamanan dan kenikmatan di hotel seperti hotel di daerah pantai dapat pantai dapat bekerja sama dengan perusahaan menyewaan jet ski, perusahaan atv (all tetrain vehicle), bisa juga perusahaan untuk menyediakan makanan dan minuman kerjasama antar perusahaan perusahaan yang dapat melakukan sub kontraktor penujang hotel sangat di butuhkan pada saat ramai, sehingga pihak management hotel dapat berfokus penuh pada kepuasan para tamu hotel di masa ramai tersebut.
5.                    pihak hotel bekerja sama dengan perusahaan travel untuk dapat mengatur jadwal perjalanan yang tetap dan teratur untuk jangka waktu yang baik sehingga hotel dapat merencanakan penyiapan sumber sumber daya dalam rangka tetap menjaga kwalitas pelayanan dan keyamanan dari hotel.
6.                    Kerjasama dengan perusahaan penerbangan, perusahaan angkutan laut dan perusahaan sejenis, seperti memberikan spesial diskon kepada pada pilot dan pramugrari dari maskapai penerbangan atau juga memberikan potongan khusus yang dapat di padukan dengan harga tiket sehingga akan menjadi suatu kombinasi yang baik antara potongan harga tiket perjalanan dan potongan dari tarif hotel dan menjadikannya kombinasi potongan yang menarik untuk dapat mengisi saat saat yang kurang ramai.
7.                    Service khusus pada saat ramai atau peak season, pelayanan khusus dapat diadakan dan diberikan pada saat tertentu, semisal pada saat peak atau ramai di konter check in atau pada saat check out akan terjadi antrian orang yang dapat mengakibatkan kekesalan pelangga di dalam menunggu dapat dilakukan service tertentu seperti pemberian jus buah yang dingin yang dapat memberikan rasa nyaman dan sejuk atau bisa juga pada saat itu pihak dari managemen hotel mengundang band yang dapat melantunkan lagu lagu yang tenang, ada banyak sekali service yang dapat dilakukan pihak managemen untuk menyenangkan hati para tamu di saat saat ramai di mana setiap tamu hotel tetap mendambakan pelayanan dan kenyamanan yang baik.
8.                    Pihak managemen membuat kontak dengan hotel hotel yang sekelas dengan hotelnya, seperti yang terjadi pada saat penyelengaraan pekan olah raga nasional  (PON) kemarin di kota Surabaya, pihak hotel hampir semuanya mempunyai posissi full book namun hotel mempunyai jaringan komunikasi yang sangat baik, karena mulai hari pertama pertandingan atlet yang mengalami kekalahan biasanya akan segera pulang, jaringan hotel yang baik akan saling menginformasikan jika ada atlet yang pulang kepada satu dan lainnya sehingga jika ada tamu non atlet yang datang untuk urusan dinas akan segera mendapatkan kamar hotel di tempat lain dengan perantaraan hotel langganan mereka sebelumnya. 

KESIMPULAN

KEGIATAN pariwisata tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan berbagai sektor secara luas meliputi seluruh spektrum pekerjaan. Dengan demikian, sektor ini bisa berfungsi sebagai katup pengaman atas berbagai persoalan ketenagakerjaan yang makin serius di masa-masa mendatang. Pada tahun 1995 kegiatan pariwisata Indonesia memberikan pekerjaan untuk sekitar 42,5 juta orang, sekitar 2,6 juta di antaranya merupakan dampak kegiatan wisatawan Nusantara.
Salah satu permasalahan yang selalu di hadapi oleh hotel hotel adalah tingkat hunian hotel yang tidak merata dalam suatu kurun waktu, semisal di sebagian hotel ramai pada hari kerja seperti di kota kota besar di Jakarta, Surabaya, Medan dan mengalami penurunan dalam tamu hotel pada hari hari libur kerja seperti sabtu dan minggu, atau hotel hotel yang melayani kebutuhan wisatawan dari manca negara seperti di tempat tempat rekreasi di pantai Carita, Bali, Lombok mereka mengalami kenaikan tingkat hunian hotel pada saat saat tertentu seperti Desember.
Untuk mengurangi kunjungan para tamu hotel, wisatawan dari dalam dan luar negeri dapat dilakukan dengan cara pemberian diskon khusus untuk para tamu atau konsumen hotel yang akan menggunakan fasilitas dari hotel di luar hari hari atau musim yang sibuk dan sangat sibuk.
Penambahan fasilitas fasiltas tambahan di sekitar hotel yang dilakukan pada saat ramai atau peak season.
Penambahan personel yang bekerja secara paruh waktu dan dilatih untuk mengisi saat saat penuh seperti mereka yang bertugas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di pantai.
Pihak hotel bekerja sama dengan perusahaan penunjang lain yang dapat menambah kenyamanan dan kenikmatan di hotel.
Pihak hotel bekerja sama dengan perusahaan travel untuk dapat mengatur jadwal perjalanan yang tetap dan teratur untuk jangka waktu yang baik sehingga hotel dapat merencanakan penyiapan sumber sumber daya dalam rangka tetap menjaga kwalitas pelayanan dan keyamanan dari hotel.
Kerjasama dengan perusahaan penerbangan, perusahaan angkutan laut dan perusahaan sejenis, kombinasi yang baik antara potongan harga tiket perjalanan dan potongan dari tarif hotel dan menjadikannya kombinasi potongan yang menarik untuk dapat mengisi saat saat yang kurang ramai.
Service khusus pada saat ramai atau peak season, pelayanan khusus dapat diadakan dan diberikan pada saat tertentu. 

DAFTAR PUSTAKA, 

1.    Diktat mata kuliah managmen pemasaran perhotelan dan perbankan ,     Dr Choiril Maksum.
2.    Distribusi kunjungan wisatawan mancaneraga menurut pintu masuk 1998 dan tahun 1999”  Statistik Deparsenibud
3.    Kunjungan wisatawan mancanegara dan perolehan devisa dari tahun 1989 sampai tahun 1999 dan pertengahan tahun 2000” Statistik Deparsenibud
4.    Tingkat hunian hotel di sepuluh daerah tujuan wisata utama tahun 1999” Pusat informasi Deparsenibud.
5.    “ Kunjungan Turis Australia ke Bali Fluktuatif “ Kompas,Jumat, 14 Juli 2000,
6.    “Naik 44 Persen, Jumlah Turis Eropa ke Bali “ Kompas, 1 maret 1999
7.    “Peluang yang terbuka di sektor parawisata “ Kompas 3 desember 1999

 

 

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.