Oleh : Firman Bachtiar
Seperti tubuh kita yang harus selalu di jaga kesehatannya, demikian
juga usaha yang anda rintis perlu di waspadai dari penyakit penyakit ini:
·
Kurang perhatian
pada perkembangan teknologi baru: sekitar 10 tahun yang lalu banyak bermunculan
di tanah air usaha penyewaan VCD film seperti contoh EZ video/VCD rentalan di
kota seperti Purworejo dan kota kota lain. Usaha ini mengkoleksi VCD film
berbagai kelompok seperti drama, horor, sejarah dll sehingga pelanggan yang menjadi
anggota dapat menyewa koleksi VCD itu dengan jangka waktu 2 sampai 3 hari
sesuai dengan minat masing masing penyewa. Perkembangan teknologi internet, TV dan parabola mini
membuat masyarakat mempunyai pilihan yang lebih mudah dan murah dalam mendapat
kan hiburan yang di inginkan. Dalam hitungan beberapa tahun saja amatlah sangat
sulit bagi kita untuk dapat mencari usaha penyewaan VCD. Di dalam skala global
dapat di jadikan contoh merek Xerox yang
dahulu merupakan pioner dunia untuk mesin foto kopi bahkan untuk beberapa
golongan masyarakat mereka Xerox = foto kopi. Dalam dekade 1960 and dan 1970 an
mereka di puji puji sebagai perusahaan teladan dengan harga saham yang meroket
tinggi dengan jaringan penjualan yang tidak hanya di Amerika Serikat yang
merupakan pusatnya juga eropa bahkan sampai ke negara negara berkembang seperti
Indonesia. Namun setelah kurun waktu 1990 dan 2000 an mereka terlambat
mengikuti perkembangan teknologi digital printer.
·
Kurang perhatian
pada perkembangan selera konsumen: motto konsumen adalah raja memang ada
benarnya, beberapa kurun waktu yang lalu ada beberapa jaringan toko diskon yang
memfokuskan menjual barang barang yang murah, namun seiring dengan kemajuan
ekonomi permintaan masyarakat berubah mereka ingin barang yang berkwalitas dan
merek yang menyakinkan dengan harga yang terjangkau. Juga kemunculan jaringan
toko Alfamart dan Indomaret di mana konsumen ingin dapat melihat, memegang dan
memilih barang yang akan di beli dengan suasana yang terang dan nyaman dalam
hal ini mungkin beberapa barang berada pada segmentasi yang lebih mahal tapi
dalam hal ini menjadikan harga sebagai faktor no 2. Dalam hal ini kita tidak
bisa menawar harga di tempat tersebut. Sebagai contoh yang lain semisal pada
Mbah atau Kakek kita dahulu di rumahnya pada umum punya 1 unit mesin jahit,
bahkan pada zaman tersebut mesin jahit di rumah merupakan barang yang elite
serta rumah yang tidak punya mesin jahit di anggap sang Ibu kurang perhatian
kepada keluarga. Bisa kita renungkan pada situasi sekarang, permintaan mesin
jahit untuk keperluan rumah tangga sudah jauh berkurang bahkan pada keluarga
muda sangat sulit di temukan yang memajang mesin jahit di ruang keluarganya.
·
Terlalu
pede pada Prestasi gemilang di masa yang sudah lewat: perasaan puas dan
nyaman biasanya di dasarkan pada pengalaman dan keyakinan pada kesuksesan di
masa yang lampau akan berlanjut pada masa yang akan datang, dengan asumsi bahwa
masa depan akan sama dengan sekarang bahkan lebih baik lagi. Posisi ini menyebabkan lebih suka status quo,
malas belajar lagi, lambat mengambil
keputusan dan birokratis. Sebagian contoh pada lingkungan global seperti IBM yang pada masa gemilangnya
dianggap sebagai perusahaan teladan serta visioner dengan semboyan “build
to last”. Budaya perusahaan menekankan
penampilan kemeja putih, jas biru dan sikap berwibawa, IBM telah sukses dalam
waktu lama sehingga bersikap puas diri, sehingga mantan CEO nya membuat
autobiografi “who says elephant can’t dance?”. Sehingga sangat ironis kalau
salah satu pencetus home komputer pada tahun 1980 an adalah IBM namun saat ini
kenyataan pasar PC dan notebook berkata lain.
·
Sombong -
dalam wirausaha sifat ini sebaiknya ditanggalkan : memang ini adalah salah satu sifat yang tidak
sepantasnya di miliki oleh manusia, sifat ini merupakan “selendang” sang
Khaliq. Tanda-tanda dari arogansi adalah pada saat kita berhenti mendengarkan
dalam artian berhenti mendengar suara lingkungan baik pelanggan bisa juga
pemasok atau menyepelekan pendapat orang lain. Tanda lain adalah anda mulai
berfoya-foya dan mau menang sendiri. Biasanya tidak ada orang atau perusahaan
yang menjadi sombong dalam semalam, kebiasaan itu dapat tumbuh bertahun-tahun
dan dapat tertancap dalam jiwa perusahaan. Kita seharusnya berterima kasih bila
ada yang berani memberi masukan / komentar kepada kita. Jadikan itu sebagai
salah satu sarana untuk perbaikan diri, karena kesempurnaan hanyalah milik
ALLAH SWT.
Semoga dari beberapa ciri
penyakit yang dapat merugikan usaha seperti contoh diatas dapat cepat di
diagnosa dan cepat diambil tindakan untuk menjadikan usaha berkembang lebih
baik menuju masa depan yang lebih cerah.