Selasa, 25 September 2012



Oleh : Firman Bachtiar


Seperti tubuh kita yang harus selalu di jaga kesehatannya, demikian juga usaha yang anda rintis perlu di waspadai dari penyakit penyakit ini:

·         Kurang perhatian pada  perkembangan teknologi baru:  sekitar 10 tahun yang lalu banyak bermunculan di tanah air usaha penyewaan VCD film seperti contoh EZ video/VCD rentalan di kota seperti Purworejo dan kota kota lain. Usaha ini mengkoleksi VCD film berbagai kelompok seperti drama, horor, sejarah dll sehingga pelanggan yang menjadi anggota dapat menyewa koleksi VCD itu dengan jangka waktu 2 sampai 3 hari sesuai dengan minat masing masing penyewa. Perkembangan  teknologi internet, TV dan parabola mini membuat masyarakat mempunyai pilihan yang lebih mudah dan murah dalam mendapat kan hiburan yang di inginkan. Dalam hitungan beberapa tahun saja amatlah sangat sulit bagi kita untuk dapat mencari usaha penyewaan VCD. Di dalam skala global dapat di jadikan  contoh merek Xerox yang dahulu merupakan pioner dunia untuk mesin foto kopi bahkan untuk beberapa golongan masyarakat mereka Xerox = foto kopi. Dalam dekade 1960 and dan 1970 an mereka di puji puji sebagai perusahaan teladan dengan harga saham yang meroket tinggi dengan jaringan penjualan yang tidak hanya di Amerika Serikat yang merupakan pusatnya juga eropa bahkan sampai ke negara negara berkembang seperti Indonesia. Namun setelah kurun waktu 1990 dan 2000 an mereka terlambat mengikuti perkembangan teknologi digital printer.


·         Kurang perhatian pada perkembangan selera konsumen: motto konsumen adalah raja memang ada benarnya, beberapa kurun waktu yang lalu ada beberapa jaringan toko diskon yang memfokuskan menjual barang barang yang murah, namun seiring dengan kemajuan ekonomi permintaan masyarakat berubah mereka ingin barang yang berkwalitas dan merek yang menyakinkan dengan harga yang terjangkau. Juga kemunculan jaringan toko Alfamart dan Indomaret di mana konsumen ingin dapat melihat, memegang dan memilih barang yang akan di beli dengan suasana yang terang dan nyaman dalam hal ini mungkin beberapa barang berada pada segmentasi yang lebih mahal tapi dalam hal ini menjadikan harga sebagai faktor no 2. Dalam hal ini kita tidak bisa menawar harga di tempat tersebut. Sebagai contoh yang lain semisal pada Mbah atau Kakek kita dahulu di rumahnya pada umum punya 1 unit mesin jahit, bahkan pada zaman tersebut mesin jahit di rumah merupakan barang yang elite serta rumah yang tidak punya mesin jahit di anggap sang Ibu kurang perhatian kepada keluarga. Bisa kita renungkan pada situasi sekarang, permintaan mesin jahit untuk keperluan rumah tangga sudah jauh berkurang bahkan pada keluarga muda sangat sulit di temukan yang memajang mesin jahit di ruang keluarganya.


·         Terlalu pede pada Prestasi gemilang di masa yang sudah lewat: perasaan puas dan nyaman biasanya di dasarkan pada pengalaman dan keyakinan pada kesuksesan di masa yang lampau akan berlanjut pada masa yang akan datang, dengan asumsi bahwa masa depan akan sama dengan sekarang bahkan lebih baik lagi.  Posisi ini menyebabkan lebih suka status quo, malas belajar lagi,  lambat mengambil keputusan dan birokratis. Sebagian contoh pada lingkungan  global seperti IBM yang pada masa gemilangnya dianggap sebagai perusahaan teladan serta visioner dengan semboyan “build to  last”. Budaya perusahaan menekankan penampilan kemeja putih, jas biru dan sikap berwibawa, IBM telah sukses dalam waktu lama sehingga bersikap puas diri, sehingga mantan CEO nya membuat autobiografi “who says elephant can’t dance?”. Sehingga sangat ironis kalau salah satu pencetus home komputer pada tahun 1980 an adalah IBM namun saat ini kenyataan pasar PC dan notebook berkata lain.


·         Sombong - dalam wirausaha sifat ini sebaiknya ditanggalkan :  memang ini adalah salah satu sifat yang tidak sepantasnya di miliki oleh manusia, sifat ini merupakan “selendang” sang Khaliq. Tanda-tanda dari arogansi adalah pada saat kita berhenti mendengarkan dalam artian berhenti mendengar suara lingkungan baik pelanggan bisa juga pemasok atau menyepelekan pendapat orang lain. Tanda lain adalah anda mulai berfoya-foya dan mau menang sendiri. Biasanya tidak ada orang atau perusahaan yang menjadi sombong dalam semalam, kebiasaan itu dapat tumbuh bertahun-tahun dan dapat tertancap dalam jiwa perusahaan. Kita seharusnya berterima kasih bila ada yang berani memberi masukan / komentar kepada kita. Jadikan itu sebagai salah satu sarana untuk perbaikan diri, karena kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT.


Semoga dari beberapa ciri penyakit yang dapat merugikan usaha seperti contoh diatas dapat cepat di diagnosa dan cepat diambil tindakan untuk menjadikan usaha berkembang lebih baik menuju masa depan yang lebih cerah.

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.