disampaikan pada kuliah perdana Politeknik Sawunggalih Aji, tanggal 27 September 2003
Perkembangan
teknologi dan era globalisasi dewasa ini telah membuka cakrawala baru bagi
dunia bisnis. Para pelaku bisnis mempunyai akses yang semakin luas dalam
merebut dan menguasai Pasar Global. Kemajuan teknologi disatu sisi memberikan
manfaat yang sangat luas dan sangat beragam kepada umat manusia, misalnya
kemajuan teknologi mampu mengirimkan manusia ke bulan, akan tetapi di sisi lain
kemajuan teknologi juga memunculkan bencana yang sangat dahsyat. Contohnya,
bocornya reactor nuklir di Chernobyl, Rusia, telah membunuh dan membuat cacat
jutaan manusia. Dipandang dari kacamata bisnis kedua fenomena ini seakan
merupakan dua sisi dari sekeping mata uang yang tidak mungkin dipisahkan satu
sama lain yakni kesempatan dan hambatan.
Organisasi bisnis pada dasarnya
hidup dan berkembang dari hasil memanfaatkan kondisi Lingkungan Internal dan
Lingkungan Eksternal. Memanfaatkan kondisi lingkungan eksternal artinya
bagaimana pelaku bisnis menangkap berbagai peluang yang dihasilkan oleh
kemajuan teknologi itu sendiri serta mencoba memperkecil dampak negatif yang
ada. Sedangkan memanfaatkan kondisi lingkungan internal artinya menggunakan
seminimal mungkin sumber daya internal yang ada untuk memperoleh output secara
optimal.
Di era kemajuan
teknologi seperti yang kita alami dewasa ini besarnya tekanan terhadap dunia
bisnis, khususnya Pelaku Bisnis lokal semakin berat karena kemudahan dalam
melakukan akses para pelaku bisnis dari negara-negara maju secara serentak
memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut, yang notabene berasal dan lahir dari
negara mereka. Tak heran bila berbagai tekanan yang dialami oleh pebisnis lokal
seakan mendapat tekanan ganda yakni bukan hanya berasal dari lokal, akan tetapi
juga dari global. Gaung faham demokrasi yang berhembus kuat berkat kemajuan
teknologi informasi berpengaruh kepada faktor makro yakni aspek-aspek Politik,
Sosial, Ekonomi, Hukum, Budaya dan Teknologi itu sendiri. Dampak dari
pengaruh-pengaruh tersebut telah sama-sama kita rasakan, ambil contoh misalnya
dalam sektor pertanian, saat ini Indonesia telah mendapat tekanan berat dari
negeri jiran kita Thailand dan dari Republik Rakyat Cina. Apapun yang berkaitan
dengan produk pertanian kita kalah dari negeri Gajah dan negara Tirai Bambu ini.
Demikian juga dalam sektor pendidikan, ada tendensi lembaga-lembaga pendidikan
luar masuk ke Indonesia dan memberikan tekanan berat kepada lembaga-lembaga
pendidikan lokal.
Di sektor industri otomotif,
Indonesia ternyata hanya sebagai negara pembeli, sebab negara lain telah mampu
memproduksi sendiri. Contoh untuk ini
tidak terlampau sulit untuk kita amati, karena dewasa ini di jalan-jalan kita
bisa menyaksikan mobil-mobil buatan Eropa, buatan Amerika, bahkan buatan negeri
Jiran yang dahulu belajar dari kita, yakni Malaysia dengan merk Proton. Apalagi untuk industri perang kita masih jauh
dari ketinggalan. Jika saat ini kita membaca di koran maka kita bisa melihat
pesawat-pesawat Sukhoi yang kita beli dengan cara imbal beli dari Rusia mulai
berdatangan. Sekali lagi menunjukkan
bahwa kemajuan teknologi itu sendiri belum dapat kita serap dan kita menfaatkan
secara maksimal.
Hadirin
sekalian,
Seyogyanya kita
tidak menutup mata dan berdiam diri melihat hal ini, sebagai warga bangsa kita
merasa tertinggal dari negar lain, karena itu kita harus bangkit untuk mengejar
ketertinggalan itu. Cara terbaik untuk
mengejar ketinggalan ini adalah belajar giat dan mau bekerja keras. Tanpa
melakukan hal tersebut kita akan terus ketinggalan dari bangsa lain.
Hadirin sekalian,
Sebelum
mengakhiri kuliah ini saya ingin menyimpulkan beberapa pokok bahasan sebagai
berikut :
1.
Kemajuan teknologi telah memunculkan dua fenomena besar,
yakni selain memberikan manfaat yang sangat luas dan beragam, juga memunculkan
bencana yang amat dasyat.
2.
Penguasaan teknologi dapat memberikan akses yang luas bagi
dunia bisnis, terutama dalam merebut, memperluas dan menguasai pasar. Negara
yang tidak atau kurang mampu menyerap dan memanfaatkan teknologi itu sendiri,
akan hanya menjadi pasar bagi negara yang menguasai teknologi.
3.
Sebagai warga bangsa kita tidak boleh tertinggal dari bangsa
lain dalam menyerap dan memanfaatkan teknologi dan cara terbaik untuk mengejar
ketertinggalan adalah belajar giat dan mau bekerja keras.
Kepada seluruh mahasiswa Politeknik
Sawunggalih Aji dan Khususnya para mahasiswa baru, saya mengucapkan selamat
belajar, semoga berhasil.